Fenomena Kegilaan K-Pop

 Bismillah.. Sejujurnya tulisan ini saya buat karena rasa prihatin saya yang besar pada fenomena kegilaan banyak remaja (bahkan dewasa) perempuan dan laki-laki pada K-Pop.  I’d like to tell you first whether you think I’m wrong or not, I’m still here to remind you not to be lost in such an insanity.  Loh kok ‘kegilaan’ sih? Kenapa saya sebut gila yaa karena perilaku para penggemar K-Pop itu sebagian besar berperilaku seperti tidak normal, lupa daratan, lupa untuk apa dan untuk siapa kita hidup di dunia fana ini. Saya dulu penggemar fanatik girlband dan boyband K-Pop. Yaa, karena itulah saya tau apa rasanya kegemaran pada mereka itu seperti apa. Cekidot yaa. Semoga bermanfaat.

Kegilaan pertama yang saya perhatikan ada pada penggemar K-Pop itu adalah kegilaan buang-buang uang. Kenapa buang-buang uang? Kalo girlband K-Pop kesukaan kita ngeluarin album baru, kita langsung secepatnya beli. Ngga cuma albumnya tapi juga posternya, notebooknya, sampai mugnya. Belum lagi kalo ada konsernya seberapa jauhpun dikejaaaarrrrr dan berani bayar lah. Yaa pokoknya semuanya yang berbau artis kesukaan kita itu lah. Beberapa dari mereka ini bela-belain ngirit uang jajannya dengan ngga makan atau puasa atau diet lah namanya demi membeli berbagai perabotan kurang manfaat itu. Kenapa ngga bermanfaat? Aduuh, gue tuh suka banget sama dia! Oh sabar..sabar.. Belum selesai penjelasannya. Baca dulu ya sampai selesai. Kalo ngerasa ‘jleb’ artinya kalian masih bisa saya bantu selamatkan dari kegilaan ini. :p

Oke, selanjutnya adalah kegilaan kedua adalah kegilaan buang-buang waktu. Coba kalian wahai penggemar fanatik artis K-Pop, berapa banyak waktu yang kalian pergunakan selama dua puluh empat jam untuk download, nonton dan mikirin artis-artis itu? Pulang sekolah atau ngampus langsung online khusus ngepoin artis kesukaan kalian. Lupa makan, lupa mandi, lupa ngerjain PR dan berbagai lupa lain-lainnya. Ayo, akuin aja deh hehe. Berbagai kelupaan kalian ini hampir semuanya menyebabkan kerugian untuk  diri kita dan bisa jadi ke orang lain. Masa sih merugikan? Ya iya dong. Misalnya kita lupa makan, nah bisa aja kita sakit kan. Trus kita lupa waktu dan selalu kurang tidur demi nontonin variety show atau reality show nya bias (artis kesukaan atau yang diidolakan) kita maka bisa jadi kita besok pagi ngantuk di kelas dan ngga ngerti pelajarannya karena ketiduran. Yaa, itu cuma contoh kecil yang paling mungkin terjadi sehari-hari.  Ayooo, pada ngerasa ngga tuuuh?

Selain itu juga bikin penyakit hati. Ih apaan sih? Masa penyakit hati? Coba kalo misalnya artis yang kita suka itu foto bareng fansnya yang lain dan muncul perasaan iri atau marah yang ngga jelas. Semua orang kena semprot alias kena marah-marah ga penting. Atau misalnya, artis kita ternyata punya pacar dan di expose di berbagai media, beuuuuh hati rasanya kaya diiris-iris, kesel bukan main. Padahal, siapa sih kita di mata artis yang kita suka? Apa mungkin beneran artis itu tau betul nama kita, tau nama saya Yuli yang ngefans sama saya itu ya (ceritanya ini kalimat yang diucapin artis itu). Ngga mungkin banget kan? Trus untuk apa dong kita bikin capek hati, makan hati, panas hati karena artis-artis yang ngga kenal kita juga? Dan kita ngga inget tuh sama orang tua di rumah yang mikirin kita setiap saat, khawatir kalo kita sakit.. Apa balesan kita? Cuma inget sama artis itu, lupa sama orang tua. Dan kita mau jadi anak durhaka demi artis yang entah mengenal dan khawatir pada kita atau ngga itu? Na’udzubillahi min dzaalik.

Saudara-saudariku, ingatlah untuk apa dan untuk siapa sih kita hidup ini?

Oleh siapakah kita diciptakan?

Mengapa kita diciptakan dengan cara yang sempurna?

Semuanya tiada lain hanya untuk dan hanya karena Allah. Allah, Tuhan kita yang Maha Baik ini sangat menyayangi kita. Dia tidak menciptakan mata ini untuk menonton artis yang menebar auratnya pada siapa saja tetapi untuk melihat hal yang baik seperti membaca al Qur’an dan membaca ilmu yang bermanfaat, Dia tidak menciptakan telinga kita untuk mendengarkan musik-musik yang melenakkan tetapi untuk mendengar hal-hal baik seperti mendengar firman Allah dalam kitabNya, Dia juga tidak mencukupi rezeki kita untuk dihambur-hamburkan membeli barang-barang kurang manfaat itu tetapi untuk mencukupi kebutuhan hidup kita atau bersedekahlah untuk orang-orang yang kekurangan. Dia tidak menciptakan kita dengan sia-sia. Dia menciptakan kita untuk beribadah, menjadi hambaNya, patuh pada perintahNya dan menjauhi apa-apa yang Dia larang.

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,” (Q.S. Al Anfal : 2)

“Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.” (Q.S. Al A’raf : 179)

Lalu kenapa kita habiskan waktu kita di dunia ini untuk hal-hal yang jauh dari kata ‘manfaat’ seperti menggilai artis-artis semacam itu?

Apakah dengan mengidolakan mereka akan membawa kita menuju kebahagiaan yang kekal abadi di surga?

Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?” Orang tersebut menjawab, “Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain di Shohih Bukhari, Anas mengatakan, “Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Anta ma’a man ahbabta (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai).” Anas pun mengatakan, “Kalau begitu aku mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan ‘Umar. Aku berharap bisa bersama dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka.”

 

Jadi kesimpulannya, jangan habiskan waktu hidup kita yang sebentar ini untuk hal-hal yang kurang bermanfaat seperti tergila-gila dengan artis atau idola kita. Bukankah kelak kita akan bersama orang yang kita cintai di akhirat? Seandainya kita mengidolakan, mencintai bahkan memuja-muja kafir maka kita tahu di mana kita kelak akan berada; apakah di syurga atau di neraka. Jadikanlah idolamu dan tambatan cintamu adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakr, Umar, Utsman, para sahabat lainnya, dan orang sholeh bukan para artis, pemain bola dan pelaku maksiat lainnya. Realisasikan cintamu dengan mengikuti jejak mereka (orang-orang sholeh) dalam setiap perkataan dan perbuatan.

 

Semoga kita semua bisa memanfaatkan waktu hidup dengan baik dan sungguh-sungguh menyiapkan kematian dan kembali pada sisi Allah. Aamiin.